Cyber Ethics (Etika Berinternet)

Cyber Ethics merupakan sebuah peraturan tak tertulis dalam dunia internet. Nilai-nilai etika yang disepakati bersama untuk diterapkan dalam berinteraksi antar pengguna teknologi inernet khususnya teknologi informasi. Dikarenakan tidak ada yang membatasi secara jelas dan luasnya penggunaan teknologi di berbagai bidang membuat setiap orang yang memakai teknologi informasi diharapkan dapat menerapkan atau mematuhi cyber ethics (etika berinterner) yang ada.

Etika Berinternet

Diketahui bersama bahwa internet merupakan komunitas yang tidak mengenal aturan, dalam internet banyak orang yang bertindak sesuai keiinginanya tanpa ada melarang dan menentang . Padahal saat ini banyak negara menambahkan peraturan dalam berinternet dalam undang-undang hukum mereka seiring berkembangnya teknologi dan penyalahgunaan internet.

Walaupun internet bersifat bebas, namun berinternet juga mempunyai batasan-batasan yang mesti dijaga dan diperhatikan. Batasan atau aturan tersebu berupa tata tertib berinternet baik yang sudah diatur dalam undang-undang ITE maupun Netiket. Disebabkan banyak orang yang menggunakan internet sekehedaknya maka ada beberapa hal etika dalam berinternet yang perlu diperhatikan, yaitu :

Hindari Penggunaan Huruf Kapital

Penggunaan huruf kapital atau besar dapat diibaratkan dengan suasana hati si penulis. Umumnya huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi atau membentak. Misalkan kata “Dimana kamu?” dengan “DIMANA KAMU?” kata dengan huruf kapital semua dapat dianalogikan penegasan yang sedang emosi, Walaupun tidak sepenuhnya benar namun ketika sedang berinternet usahakan hindari pengguna huruf kapital untuk menghindari kesalah pahaman. Penggunaan huruf kapital tentu boleh misalkan saat memberi penegasan pada kata yang ada pada suatu kalimat.

Perlakuan Pesan Pribadi Private

Apabila seseorang mengirim informasi atau pesan kepada anda secara private, anda tidak septutnya mengirim atau menjawab kembali pada forum umum atau grup. Misalkan pada grup WA terdapat fitur balas secara pribadi dan andapun seharusnya menjawabnya dalam pesan pribadi bukan pada grup.

Berhati-hati dalam Membagikan atau Meneruskan

Dalam internet tidak semua informasi atau berita yang beredar itu benar adanya atau sesuai faktanya. Maka sebelum di share atau diteruskan pastikan terlebih dahulu bahwa informasi atau berita tersebut tidak hoax atau benar adanya dapat dengan mencari mengenai kebenaran informasi tersebut. Tentuna jika anda membagikan sebuah informasi hoax atau kebohongan maka anda dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan.

Kritik dan Saran yang Bersifat Personal harus lewat PM (Personal Message)

Etika dalam mengkritik atau saran yang merujuk kepada pribadi seseorang jangan di depan forum umum yang dapat dilihat orang lain kirimlah secara pribadi. Usahakan juga kritik maupun saran yang diberikan bersifat membangun bukan destruktif atau menghancurkan.

Berhati-hati Menggunakan “CC” saat mengirim

Saat mengirim email ke sejumlah orang, usahakan hindari mencamtumkan nama email pada kolom CC karena dapat menyebabkan cross posing, semua orang yang menerima email anda akan dapat melihat alamat-alamat email orang lain. Tidak semua orang suka jika alamat emailnya dibeberkan di depan umum. Jadi gunakan BCC dengan ini maka setiap orang hanya bisa melihat alamat emailnya sendiri.

Ketika Menyimpang Dari Topik

Pada forum, grup dan lain sebagainya di internet biasana mempunyai peraturan khusus mengenai objek pembahasan yang diperbolehkan. Sehingga ketika anda ingin mengirim atau meminta sebuah informasi di luar topik pembahasan yang sudah diatur, sepatutnya sertakan tanda khusus dan permintaan maaf misalkan tanda OOT (Out Of Topic) agar anggota lain tidak terkecoh.

Hindari Penyerangan Pribadi

Dalam internet banyak orang yang berdebat, ketika dalam situasi perdebtan jangan sesekali anda menjadi kelemahan pribadi lawan menjadi sebagai senjata dalam melawan argumentasinya. Selain dengan penyerangan pribadi ini akan menunjukan seberapa dangkal pengetahuan anda dan juga anda dapat dicap sebagai pencemaran nama baik. Lawan argumentasi hanya dengan data/fakta saja, budayakan sikap debat ilmiah, bukan debat kusir.