Perkembangan Bahasa Pemrograman PHP
Bahasa Pemrograman PHP muncul pada tahun 1994 ketika seseorang kelahiran Denmark yang bernama Rasmus Lerdorf membuat sebuah script dengan bahasa Perl untuk web pribadinya. Salah satu kegunaan script ini adalah untuk menampilkan resume pribadi dan mencatat jumlah pengunjung ke dalam sebuah website. Lerdorf menyebut kode program ini sebagai Personal Home Page atau PHP. Inilah asal mula penamaan PHP sehingga dapat digunakan untuk membuat aplikasi web dinamis sederhana.
Lerdorf kemudian merilis kode tersebut ke publik dengan sebutan Personal Home Page Tools (PHP Tools) version 1.0. Perilisan ini diumumkan pada 8 Juni 1995 di alamat comp.infosystems.www.authoring.cgi, sebuah grup diskusi Usenet. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source sehingga bebas digunakan siapa saja dengan grais, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP secara signifikan. Sehingga memiliki PHP tersebut memiliki kemampuan untuk memproses form HTML dan dapat berkomunikasi dengan database. Alasan utama untuk perilisan versi kedua ini dikarenakan tuntutan programmer web yang saat itu menginginkan lebih dari sekedar kumpulan fungsi-fungsi, namun juga membutuhkan fitur logika seperti “if” dan “else”.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama ZEND menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessing. Dengan dukungan dari banyak programmer lainnya, Proyek PHP secara perlahan beralih dari proyek satu orang menjadi proyek massal yang lebih akrab kita kenal sebagai open-source project.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Segera setelahnya, Zeev Suraski, Andi Gutmans dan juga berbagai programmer di seluruh dunia mengembangkan PHP lebih jauh lagi dengan memperkenalkan banyak fitur lanjutan, seperti layer abstraksi antara PHP dengan web server, menambahkan mekanisme thread-safety, dan two-stage parsing. Parsing baru ini dikembangkan oleh Zeev dan Andi, dan dinamakan Zend engine. Akhirnya pada 22 May 2000 diluncurkan PHP 4.0
PHP versi 4 juga menyertakan fitur pemrograman objek / Object Oriented Programming, walaupun belum sempurna.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan kode PHP tanpa menginstall software server.
Versi lanjutan dari PHP, yakni PHP 6.x sebenarnya telah lama dikembangkan, bahkan sejak tahun 2005. Fokus pengembangan PHP 6 terutama dalam mendukung Unicode agar PHP bisa mendukung berbagai jenis karakter bahasa non-latin. Namun karena beberapa alasan seperti kurangnya programmer dan performa yang tidak memuaskan, pengembangan PHP 6 dihentikan dan fitur yang ada dimasukkan ke dalam PHP 5. Dengan kata lain, PHP 6 ‘tidak pernah dilahirkan’.
Pada tanggal 3 Desember 2015, PHP 7 resmi dirilis. Perubahan yang paling terlihat adalah peningkatan performa. Menggunakan Zend Engine 3, PHP 7 di-klaim berjalan 2 kali lebih cepat daripada PHP 5.6. Core engine PHP 7 berasal dari proyek eksperimen phpng (PHP next generation), yang dikembangkan Dmitry Stogov, Xinchen Hui dan Nikita Popov. Proyek ini menggunakan pendekatan modern agar PHP diproses dengan lebih cepat seperti memakai teknik just-in-time (JIT) compiler.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Segera setelahnya, Zeev Suraski, Andi Gutmans dan juga berbagai programmer di seluruh dunia mengembangkan PHP lebih jauh lagi dengan memperkenalkan banyak fitur lanjutan, seperti layer abstraksi antara PHP dengan web server, menambahkan mekanisme thread-safety, dan two-stage parsing. Parsing baru ini dikembangkan oleh Zeev dan Andi, dan dinamakan Zend engine. Akhirnya pada 22 May 2000 diluncurkan PHP 4.0
PHP versi 4 juga menyertakan fitur pemrograman objek / Object Oriented Programming, walaupun belum sempurna.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan kode PHP tanpa menginstall software server.
Versi lanjutan dari PHP, yakni PHP 6.x sebenarnya telah lama dikembangkan, bahkan sejak tahun 2005. Fokus pengembangan PHP 6 terutama dalam mendukung Unicode agar PHP bisa mendukung berbagai jenis karakter bahasa non-latin. Namun karena beberapa alasan seperti kurangnya programmer dan performa yang tidak memuaskan, pengembangan PHP 6 dihentikan dan fitur yang ada dimasukkan ke dalam PHP 5. Dengan kata lain, PHP 6 ‘tidak pernah dilahirkan’.
Pada tanggal 3 Desember 2015, PHP 7 resmi dirilis. Perubahan yang paling terlihat adalah peningkatan performa. Menggunakan Zend Engine 3, PHP 7 di-klaim berjalan 2 kali lebih cepat daripada PHP 5.6. Core engine PHP 7 berasal dari proyek eksperimen phpng (PHP next generation), yang dikembangkan Dmitry Stogov, Xinchen Hui dan Nikita Popov. Proyek ini menggunakan pendekatan modern agar PHP diproses dengan lebih cepat seperti memakai teknik just-in-time (JIT) compiler.
Untuk menjalankan file PHP kita memerlukan sebuah server atau bisa juga dengan menggunakan XAMPP.
Referensi :
www.duniailkom.com/sejarah-php-dan-perkembangan-versi-php
id.wikipedia.org/wiki/PHP
0 Comments
Komentar akan dimoderasi terlebih dahulu untuk sementara karena ada beberapa komentar yg mengandung spam porno. Jadi komentar tidak akan langsung muncul sebelum disetujui.
Dilarang berkomentar yang mengandung porno, judi, spam, rasis, promosi iklan dan sara.
Form komentar akan di nonaktifkan setelah komentar mencapai 30 komentar lebih.